WILUJENG SUMPING DI DESA HARIANG
Lemboer matoeh bandjar karang pamidangan, poeseoerna katineoeng sampalan kaheman.
Lokasi Pemotretan
KINGKILABAN
Rabu, 15 Desember 2010
WAP
Ada beberapa versi WAP antara lain WAP 1.2.1 dan 2.0. WAP 1.2.1 hanya dapat menampilkan laman sederhana saja dibandingkan dengan WAP 2.0 yang mendukung bahasa xhtml dan gambar. WAP di buat pertama kali sebagai protokol komunikasi bergerak yang tidak bergantung pada sistem tertentu. WAP dirancang sebagai bagian dari sistem di masa depan sama halnya dengan Bluetooth dan GPRS. WAP merupakan protokol komunikasi bergerak yang terdiri dari beberapa layer dan dapat dijalankan pada sistem jaringan yang berbeda. Teknologi ini merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka dan berbasis pada standar Internet, serta beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan nirkabel. Teknologi ini bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Keterbatasan Perangkat WAP
Kemampuan Central Processing Unit (CPU) yang lebih rendah dibandingkan CPU yang digunakan pada perangkat wired seperti komputer.
Keterbatasan ukuran memori
Penghematan penggunaan daya (power) yang biasanya menggunakan batere
Ukuran display yang lebih kecil dan terbatas
Input device yang berbeda dengan device biasa
Disain dari informasi yang dikirimkan melalui WAP biasanya menggunakan format WML (Wireless Markup Language). WML ini mirip HTML, hanya lebih spesifik untuk perangkat nirkabel yang memiliki keterbatasa seperti di atas.
Contoh Penggunaan WAP
Informasi jadwal keberangkatan penerbangan
Transaksi pembelian tiket
Pendaftaran keberangkatan pesawat
Informasi lalu lintas
Daftar informasi kondisi cuaca
Informasi nilai stok
Mencari informasi nomor telepon atau alamat
KONEKSI INTERNET
Banyak jalan ke Roma, demikian juga banyak koneksi yang bisa dilakukan untuk mengakses internet. Koneksi internet itu didasari oleh KECEPATAN. Jadi kecepatan transport data merupakan tolak ukur dari koneksi tersebut. Kita akan bahas dari dasar koneksi yang digunakan jaman dulu hingga sekarang millenium baru :
Analog Dial up = Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan line telepon. Dengan menggunakan sebuah modem dial-up. Saat online [ connect ] maka telepon tidak dapat digunakan.
- Perhitungan pulsa telepon berjalan + biaya internet dari provider. Biaya ditentukan total lama penggunaan [ vario price ],
- Jaman awal-awal kecepatan dibawah 10kb , nmun hingga sekarang kecepatan max 56kb.
- kecuali leased line [ sambungan kabel khusus dan one to one / tidak terbagi ] kecepatan 64kb – 128kb. namun sudah tidak begitu terkenal.
- seluruh daerah yang terdapat line telepon dapat menggunakan koneksi ini.
Pengembangan lanjutannya adalah ISDN [ Integrated services digital network ] kecatan max 128kb.
Broadband = Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan kabel tv, dengan menggunakan modem broadband. Saat online dapat sekaligus nonton tidak berpengaruh.
- Dan biaya lebih hemat cukup membayar abodemen tv cable + biaya internet provider dan internet bisa di akses 24 jam online [ no limit ] tanpa batas. [ fix rate bulanan ] ditentukan oleh kecepatan yang diambil.
- kecepatan mulai dari 384kb – 3mb saat ini.
- Namun hanya daerah yang dilewati kabel tv yang bisa menggunakan koneksi ini.
ADSL = Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan line telepon juga. Namun ADSL menggunakan teknologi yang lebih modern. Saat online jalur telepon tidak terganggu, dapat digunakan dalam kebersamaan.
- Biaya cukup membayar provider internet, karena dianggap pulsa tidak berjalan, hanya pinjem kabel teleonnya saja. Sistem perhitungan berdasarkan besarnya kilobyte yang digunakan, koneksi 24 jam online. [ Fix rate by quantity traffict ],
- Kecepatan Maximum download speed about 384 Kbps and upload speed about 64 Kbps
- hanya daerah tertentu juga yang bisa menggunakan koneksi ini.
Wave atau Gelombang Radio, sempat berjalan namun memang tidak banyak yang menggunakannya, koneksi jenis ini adalah menggunakan sebuah modem khusus yang ditembak ke sebuah BTS juga kita sebut yang terdekat. karena menggunakan gelombang maka cuaca jelek koneksi jelek.
- Biaya cukup membayar provider, akan dipinjamkan alat khusus receivernya. [ fix rate bulanan ] unlimited use.
- kecepatan hingga 512kbs
- lokasi tertentu yang ada pemancar baru bisa.
T1 dan T3 line, T1 merupakan pilihan yang populer untuk disewakan bagi kepentingan bisnis untuk tersambung ke Internet dan untuk ISP tersambung ke backbone Internet. T-1 Lines merupakan koneksi telepon terdedikasi yang mendukung besaran data hingga 1.544 Mbps.
T3 merupakan jaringan telepon yang didedikasikan untuk mendukung transfer data hingga 43 hingga Mbps.
- Biaya pasti lebih tinggi dan ini digunakan untuk kepentingan bisnis. dan biasanya fix rate bulanan by speed for unlimited use.
- lokasi bisa dibicarakan dengan provider.
Satelite VSAT, Koneksi menggunakan satelite merupakan koneksi yang cukup cepat namun termahal. Koneksi ini kita harus menggunakan sebuah payung [ parabola khusus ] untuk menangkap signal satelit.
- kecepatan dari 64 hingga 2mb [ berlaku hanya di Indonesia ] international lebih dari 2mb.
- biaya fix rate bulanan by speed for unlimited use.
- lokasi ditentukan oleh ISP yang menyediakan fasilitas ini.
Fiber Optic, Koneksi jenis ini menggunakan sambungan kabel fiber optic [ kabel yang kecepatannya setara dengan kecepatan cahaya ] yang tersambung antara provider dengan perusahaan. Ini biasanya untuk perusahaan besar seperti Banking, Securitas, dll.
- kecepatannya hingga 1Gb mmm Manteeep booo [ buat main game no lag anymore hehe ]
- biaya fix rate bulanan ditentukan oleh kecepatan kapasitas / bandwith yang di pilih
- lokasi ditentukan oleh mereka yang bersangkutan [ maksudnya dibicarakan gitu nanti ditarik kabelnya ]
WIFI / Hotspot, Jenis koneksi ini mulai heboh akhir-akhir ini. Dibeberapa kafe, mal berlomba-lomba memberikan fasilitas ini bahkan gratis untuk para pengunjung / langganan mereka. Wi-fi ini bisa terkoneksi apabila kita memilikimodem WIFI, biasanya notebook jadul belum ada jangan sedih bisa dibeli kok slot pcmci atau colokan usb. Kalau notebook baru biasanya sudah build in semua, dan handphone smartphone khususnya telah memiliki wifi build in juga. sehingga bisa langsung dapat digunakan.
- biaya GRATIS – kalo penyedianya kasi gratis. Kalo bayar maka biasanya di hitung oleh jumlah kb yang digunakan, model seperti isi voucher hp. semua ini tergantung kepada ISP / penyedia jasa internet.
- kecepatan 11mb — 100mb [ semacam lan card ]
- lokasi biasanya di mall, cafe, dan tempat yang ada memang kita telah tahu, misalnya kantor, rumah.
HANDPHONE = Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan handphone. Dapat dihubungkan melalui Bluetooth maupun usb cable data. Saat online jalur telepon juga tidak terganggu. Bisa menggunakan jaringan GSM maupun CDMA. GSM dapat lebih cepat dengan teknologi 3G atau bahkan teknologi terbaru high speed 3,5G. Sedangkan CDMA menggunakan teknologi CDMA 2000 1x hampir setara dengan 3G. Perhitungan biaya hampir sama semua yaitu menggunakan sistem perhitungan per kilobyte. Kecepatan mulaidari 64kb – 2mb.
Untuk detail kecepatan internet handphone bisa dilihat di sini.
ADSL
Sebelum ADSL, kita sudah terlebih dulu mengenal sistem yang disebut dial-up. Sistem ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung dengan Internet Service Provider (ISP). Namun dalam penggunaannya, dial-up memiliki beberapa kekurangan. Seperti rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan waktu sibuk atau office hour. Selain itu, karena menggunakan sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi Internet. Penggunaan sambungan telepon juga memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan Internet. Kekurangan lainnya adalah sistem penghitungan dial-up yang masih berdasarkan waktu dan masih dirasakan sangat mahal.
ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL, disamping SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan teknologi akses Internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter). Untuk mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi yang dipakai hanya berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz. Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia dengan program Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 1024 kbps untuk downstream dan 128 kbps untuk upstream. Kecepatan downstream inilah yang menjadikan ADSL lebih cocok untuk kalangan rumah tangga. Karena pada kalangan rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT.Telkom untuk penggunaan Internet. Dengan melakukan pemasaran dan promosi-promosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di kalangan rumah tangga.
[sunting] Cara Penggunaan ADSL
Adapun cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Seteleh memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah, seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita. Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet. Setelah memastikan bahwa nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.
Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan.
[sunting] Ciri ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis router, USB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet. Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan modem yang memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP, Power, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB.
Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing.
Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh provider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita merubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL.
Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up.
[sunting] Kelebihan ADSL
Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
[sunting] Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL. Misalnya Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama. Sehingga pengguna Linux harus menggantinya dengan software yang lebih umum seperti Windows Xp atau Linux.
Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan mencapai kecepatan yang diharapkan.
HSDPA
HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.
PDA
Personal Digital Assistant disingkat PDA adalah sebuah alat elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta dapat dibawa ke mana-mana. PDA banyak digunakan sebagai pengorganisir pribadi pada awalnya, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail), penerima radio, perekam video, dan pencatat memo. Selain itu, dengan PDA (komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat, membaca buku-e, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi yang lain. Bahkan versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau jaringan wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah fasilitas layar sentuh.
Rabu, 08 Desember 2010
KAWIH SUNDA
Ciptaan : Beny Korda
Bubuy bulan bubuy bulan sangray bentang
Panon poe panon poe disasate
Unggal bulan unggal bulan abdi teang
unggal poe unggal poe oge hade
Situ Ciburuy lauk na hese di pancing
Nyeredet hate ningali ngeplak cai na
Aduh eta saha nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate ngingali sorot soca na
KISI-KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 TIK
SMP UNGGULAN AL AMIN
1.1 Menjelaskan pengertian dasar Internet/ intranet
• Menyebutkan pengertian internet
• Menyebutkan pengertian intranet
• Menceritakan sejarah perkembangan internet
• Menyebutkan fungsi-fungsi layanan dalam internet
• Menjelaskan manfaat internet
• Menjelaskan efek negatif internet
1.2 Mendeskripsikan dasar-dasar sistem jaringan di Internet/ intranet
• Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan internet
• Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan intranet
• Menjelaskan macam-macam topologi jaringan
• Menjelaskan terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil
menjadi internet
1.3 Mengenal ukuran kecepatan akses Internet
• Menjelaskan ukuran kecepatan akses internet
• Mengidentifikasi ukuran kecepatan akses internet berdasarkan saluran yang
digunakan
• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kecepatan akses internet
• Menjelaskan keuntungan akses internet yang cepat
1.4 Mengidentifika-si perangkat keras yang digunakan dalam akses Internet / Intranet
• Mengidentifikasi perangkat keras beserta fungsinya untuk keperluan akses
internet
• Mengidentifikasi peralatan beserta fungsinya untuk keperluan akses internet
• Mengidentifikasi fungsi dan perangkat yang digunakan akses Internet
1.5 Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan Internet/Intranet
• Menguraikan cara-cara penyambungan internet /intranet
• Mengidentifikasi penyambungan internet
• Melakukan sambungan Internet menggunakan Dial-Up (Saluran komunikasi lainnya misal: ISDN 64 Kbps, Wave line 2 Mbps atau satelit)
BAHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 KELAS 8
SMP UNGGULAN AL AMIN
1.1. Mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata
Mengidentifikasi tampilan menu bar
Mengidentifikasi menu dan ikon pada standar menu
Mengidentifikasi menu dan ikon pada formatting menu
Mengindentifikasi menu dan ikon pada drawing menu
1.2. Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata
Menjelaskan fungsi menu bar
Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada standar menu
Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada formatting menu
Menjelaskan fungsi menu dan ikon pada drawing menu
1.3. Menggunakan menu dan ikon pokok pada perangka lunak pengolah kata
Menggunakan menu bar
Menggunakan toolbar standar
Menggunakan toolbar formatting
Menggunakan toolbar drawing
KKM KD 1.3
1.4. Membuat dokumen pengolah kata sederhana
Membuat dokumen baru melalui menu file atau ikon toolbar dan menyimpannya dalam
media penyimpanan
Membuka dokumen yang pernah dibuat dan disimpan
Melakukan format teks melalui menu file atau ikon toolbar (jenis ukuran huruf,
tebal,miring,garis bawah)
Mengedit teks melalui menu file atau ikon toolbar meliputi : menghapus,
menyisipkan, mengkopi, memindah teks
Mengatur paragraf melalui menu format atau ruler meliputi : spasi antar baris
atau antar paragraf, perataan paragraf
Membuat objek gambar menggunakan autoshapes
1.4. Membuat dokumen pengolah kata sederhana
Menyisipkan objek /gambar menggunakan ikon clip Art atau from file gambar
Membuat teks word Art menggunakan ikon word Art atau menu insert
Mengatur ketentuan margin cetak melalui menu file atau ikon toolbar
Menentukan ukuran kertas melalui menu file atau ikon toolbar
Mengatur orientasi Halaman melalui menu file atau ikon toolbar
Melakukan print preview sebelum dicetak ke dalam kertas
Mencetak dokumen/berkas melalui menu file atau ikon toolbar
BAHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 KELAS 7
SMP UNGGULAN AL AMIN
1. 1. Mengidentifikasi berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi
Mengidentifikasi peralatan teknologi informasi dan komunikasi:
a. di lab.komputer
b. di wartel/warnet
Menjelaskan fungsi berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi
a. input device
b. CPU
c. output device
1.2. Mendeskripsikan sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa
lalu sampai sekarang
Mendeskripsikan perkembangan perangkat teknologi informasi dan komunikasi beserta
fungsinya
1.3. Menjelaskan peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kehidupan
sehari-hari
Menyebutkan peran teknologi informasi dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan
Mendiskripsikan peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam kehidupan
sehari-hari
Menjelaskan peranan TIK dalam kehidupan sehari-hari
1.4. Mengidentifikasi berbagai keuntungan dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
Mengidentifikasi berbagai keuntungan penggunaan perangkat teknologi informasi dan
komunikasi
Mengidentifikasi berbagai keuntungan penggunaan produk dari teknologi informasi
dan komunikasi
1.5. Mengidentifikasi berbagai dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi
Mengidentifikasi dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dilihat dari perangkat yang digunakan
Mengidentifikasi dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dilihat dari produk yang dihasilkan
2.1. Mengaktifkan komputer sesuai prosedur
Mengidentifikasi letak tombol yang digunakan untuk mengaktifkan komputer
Mengidentifikasi tampilan pada layar desktop
2.2. Mematikan komputer sesuai prosedur Menjelaskan cara mematikan komputer sesuai dengan
prosedur
Mematikan komputer menggunakan fungsi tombol pada hardware sesuai dengan prosedur
2.3. Melakukan operasi dasar pada operating system dengan sistematis
Menggunakan sistem operasi misal Windows, Linux, dll
Menggunakan file manager untuk mengelola file dan folder
Memasukan file ke dalam satu folder
Senin, 19 April 2010
PANGAJARAN BASA SUNDA
Pupuh
1. Asmarandana
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun rasa kabirahian, deudeuh asih, jeung nyaah.
Conto tembang
Éling-éling mangka éling
Rumingkang di bumi alam
Darma wawayangan baé
Raga taya pangawasa
Lamun kasasar lampah
Nafsu nu matak kaduhung
Badan anu katempuhan
2. Balakbak
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun heureuy atawa banyol.
Conto tembang
Aya warung sisi jalan ramé pisan; citaméng
Awéwéna luas luis geulis pisan; ngagoréng
Lalakina-lalakina los ka pipir nyoo monyét; nyanggéréng
3. Dangdanggula
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan, jeung kagumbiraan.
Conto tembang
Mega beureum surupna geus burit
Ngalanglayung panas pipikiran
Cikur jangkung jahé konéng
Naha teu palay tepung
Sim abdi mah ngabeunying leutik
Ari ras cimataan
Gedong tengah laut
Ulah kapalang nya béla
Paripaos gunting pameulahan gambir
Kacipta salamina
4. Durma
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun rasa ambek, gedé haté, atawa sumanget.
Conto tembang
Moal ngejat sanajan ukur satapak
Geus dipasti ku jangji
Mun tacan laksana
Numpes musuh sarakah
Heunteu niat seja balik
Najan palastra
Mati di médan jurit
5. Gambuh
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun kasedih, kasusah, atawa kanyeri.
Conto tembang
Ngahuleng banget bingung
Heunteu terang kamana nya indit
Turug-turug harita téh, enggeus burit
Panonpoé geus rék surup
Keueung sieun, aya méong
6. Gurisa
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun jelema nu ngalamun atawa malaweung.
Conto tembang
Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rék ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rék meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rék buru-buru mulang
Rék terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
7. Jurudemung
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun nu bingung, susah ku pilakueun.
Conto tembang
Mungguh nu hirup di dunya
Ku kersaning anu agung
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti panggih
Geus pinasti
Geus pinasti panggih
Jeung dua rupa perkara
Senang paselang jeung bingung
8. Pupuh Kinanti
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun nu keur kesel nungguan, deudeupeun, atawa kanyaah.
Conto tembang
Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Néangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon baé nu kapanggih
9. Lambang
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun nu resep banyol tapi banyol nu aya pikiraneunna.
Conto tembang
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rék didahar da teu halal
10. Magatru
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun nu sedih, handeueul ku kalakuan sorangan, mapatahan.
Conto tembang
Majalaya, Ciparay, Banjaran, Bandung
Kopo reujeung Cisondari, Cicaléngka, Ujung Berung
Rajamandala, Cimahi
Lélés, Limbangan, Tarogong
11. Maskumambang
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun kanalangsaan, sedih
Conto tembang
Héy manusa mana kaniaya teuing
Teu aya rasrasan
Kawula maké disumpit
12. Mijil
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun kasedih tapi
Conto tembang
Mesat ngapung putra Sang Arimbi
Jeung méga geus awor
Beuki lila beuki luhur baé
Larak-lirik ninggali ka bumi
Milari sang rai
Pangéran Bimanyu
13. Pangkur
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun rasa ambek nu kapegung, nyanghareupan tugas nu beurat.
Conto tembang
Seja nyaba ngalalana
Ngitung lembur ngajajah milangan kori
Heunteu puguh nu dijugjug
Balik paman sadaya
Nu timana tiluan semu rarusuh
Lurah bégal ngawalonan
Aing ngaran Jayapati
14. Pucung
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun rasa ambek ka diri sorangan, atawa keuheul kulantaran teu panuju haté.
Conto tembang
Lutung buntung luncat kana tunggul gintung
Monyét loréng leupas luncat kana pager déngdék
Bajing kuning jaralang belang buntutna
15. Sinom
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun kagumbiraan, kadeudeuh.
Conto tembang
Warna-warna lauk émpang
Aya nu sami jeung pingping
Pagulung patumpang-tumpang
Ratna Rengganis ninggali
Warnaning lauk cai
Lalawak pating suruwuk
Sepat pating karocépat
Julung-julung ngajalingjing
Sisi balong balingbing, sisi balungbang
16. Wirangrong
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun nu kawiwirangan, éra ku polah sorangan.
Conto tembang
Barudak mangka ngalarti
Ulah rék kadalon-dalon
Enggon-enggon nungtut élmu
Mangka getol mangka tigin
Pibekeleun saréréa
Modal bakti ka nagara
17. Ladrang
Mangrupa tembang pupuh nu ngagambarkeun nu resep banyol
Conto tembang
Aya hiji rupa sato leutik
Éngkang-éngkang, Éngkang-éngkang
Sok luluncatan di cai
Ari bangun arék sarupa jeung lancah
Coba teguh masing telik
Éta gambar sidik-sidik
Sato naon kitu wanda
Reujeung dimana ayana
Sudaryat (2003: 124) ngabagi gundukan
1) Ngumpamakeun (simile), nya éta
Contona: Kawas gaang katincak
2) Mijalma (personifikasi), nya éta
Contona: Gunung siga nu milu nguyung, lebak siga nu milu susah.
3) Ocon (metonomia), nya éta
Contona: Jang, pangmeulikeun Gudang garam!
4) Ngasor (litotes), nya éta rakitan basa anu dipaké pikeun ngarendahkeun diri, tandaning sopan atawa handap asor.
Contona: Ah gaduh tanah ogé ngan satapak peucang.
5) Rautan (eufimismeu), nya éta rakitan basa anu ngandung maksud ngomah-ngomahan haté batur sangkan henteu nyentug teuing karasana.
Contona : Indung bapana geus mulih ka jati mulang ka asal (maot)
6) Lalandian (metafora), nya éta
Contona: Leumpangna ngembang sampeu (dingdet).
7) Raguman (sinekdok) nya éta rakitan basa anu ngébréhkeun rupa-rupa hal dihijikeun, disawadahkeun, atawa disabeungkeutkeun. Raguman dibagi dua:
7a. Hurunan (totem pro parto), nya éta rakitan basa anu nyebut sagemblengna (sakumna) padahal anu dimaksud mah salasaurang, sahiji, sawaréh.
Contona : Barudak SMA 2 keur diadu maén bal jeung barudak SMA 3
(anu maraén bal mah ngan 22 urang, lain sajumlahna murid SMA 2 jeung SMA 3).
7b. Tunggalan (pars pro toto) nya éta rakitan basa anu nyebut sahiji atawa sabagéan padahal maksudna mah sakabéhna.
Contona: Raja baheula kudu diriung ku gelung, digéndeng-géndeng ku cangkéng (anu dimaksud lain diriung ku gelung jeung cangkéng tapi ku awéwé geulis).
8) Rarahulan (hiperbol), nya éta rakitan basa anu gunana pikeun ngayakinkeun anu séjén, bakating hayang dipercaya omonganana kaleuleuwihi.
Contona: Sawahna satungtung deuleu.
9) Kadalon (pleonasmeu), nya éta rakitan basa anu ngagunakeun kecap-kecap pikeun ngébréhkeun maksud leuwih ti mistina.
Contona: Anakna kembar sapasang.
10) Ébrehan (peripraseu), nya éta rakitan basa anu ngébréhkeun gawéna, gunana kaayaan hiji barang, jst, tapi ari nu dimaksud mah nya éta barang nu kaancikan (kayaan, gawé, atawa gunana) anu disebut téa.
Contona: Puputon sekar kadaton (putri)
11) Kahanan, nya éta rakitan basa anu ngébréhkeun kahanan, sipat, ciri anu husus atawa barang.
Contona: Raja leuweung pikeun nyebut maung
12) Silib (alegori), eusina dibalibirkeun, tujuanna sangkan anu diajak nyarita henteu éraeun atawa kasigeung haténa.
12a. Ngomong dua (ironi) nu omonganana sabalikna tina maksudna.
Contona:
12b. Nomong seukeut (sinismeu) nu eusina nyawad ku jalan lemes.
Contona: Teu sangka getol geuning putra ibu téh (kedul).
12c. Nyungkun (sarkasmeu), eusina nyawad atawa ngawada.
Contona: Béakeun dahareun téh kabéh, kajeun batur mah teu kabagéan ogé.
Dicutat tina Skripsi Eka Herianto
Ngaran Patempatan
alun-alun tanah lapang di hareupeun kabupatén, kawadanaan, jsté.
babakan lembur anyar; ngababakan, nyieun lembur anyar.
babaladon kotakan leutik anu pernahna di bagian tanah sésémpéran; di sawaréh tempat disebut ogé baladoan.
babantar bagian walungan nu ngocorna leuwih tarik. Disebut ogé parung.
balungbang kamalir gedé sarta rada jero tadah cileuncang.
bangawan walungan nu kacida gedéna.
basisir sisi tanah (keusik) nu adek ka laut.
bojong/bobojong tanah anu nyodor ka cai (walungan, talaga, laut); jojontor, jajirah.
bubulak sarupa tegalan, tanah nu pinuh ku jukut nu aya di lamping atawa di pasir.
bungin pulo di muara walungan. Disebut ogé délta.
dayeuh
dungus gundukan tatangkalan laleutik nu rada rembet (di leuweung). Disebut ogé rungkun atawa ruyuk.
émpang balong atawa kulah gedé (lega).
galengan tambakan leutik (ngagaleng manjang) ngawangun kotakan sawah.
gawir sisi jurang, tanah anu mudunna nyuksruk atawa sisi tanah anu lungkawing.
girang tempat jol ngocorna cai: cai ngocorna ti girang ka hilir.
gunung tanah anu munjukul kacida luhurna, saluhureun pasir, biasana luhurna leuwih ti 600 méter.
hilir tempat nu dituju ku cai nu ngocor lantaran leuwih handap, sabalikna tina girang.
hulu cai/sirah cai tempat kaluar cinyusu nu engkéna jadi walungan.
huma tanah darat nu dipelakan paré teu dikocoran cai (ngandelkeun cai hujan), di sisina sok dipelakan palawija.
hunyur taneuh nu munjukul siga imah rinyuh di tegal atawa dina tetelar; imah rinyuh.
jajirah bagian tanah daratan nu méh kakurilingan ku laut (méh mangrupa pulo).
jami huma tipar, robahan tina jarami; geus rumpak jami, geus réngsé panén di sawah.
jojontor tanah nu nyodor ka cai, leuwih panjang ti batan tanjung; bobojong.
jungkrang/jurang bagian tanah anu legokna jero sarta sisi-sisina gurawés.
kabuyutan tempat anu dianggap karamat, patilasan jaman baheula.
karéés sisi walungan nu réa keusikan minangka kikisik; cadas.
kebon tanah darat nu dipelakan rupa-rupa pepelakan saperti bungbuahan, palawija, jeung sarupaning ti éta.
kikisik sisi laut nu mayat sarta keusikan.
kuburan tanah tempat ngubur mayit; makam, astana.
kulah balong leutik, tempat miara lauk. Mangrupa cai ngemplang dina tanah beunang ngali.
lamping bagian gunung atawa pasir antara puncak jeung tutuganana; bagian gunung luhureun tutugan atawa sukuna.
landeuh tempat anu leuwih handap ti tempat urang, sabalikna tina tonggoh (tempat, pakarangan atawa jalan anu leuwih luhur).
laut bagian dunya nu dieusi cai asin, sarta nu misahkeun daratan jeung daratan; sagara.
lebak tempat nu leuwih handap ti batan tempat urang cicing, sabalikna tina tonggoh; landeuh.
legok tempat nu rada handap ti tempat nu aya di sakurilingeunana.
legon bagian basisir anu ngelok ka darat, sarupa teluk ngan leuwih leutik.
lembur kampung di luar
léngkob tempat anu legok antara dua lamping.
leuweung tempat lega atawa wewengkon nu pinuh ku kakayon (tatangkalan) sarta teu dipaké matuh ku jelema. Kajaba ti nu ngajaga, biasana panonoban sato jarah.
leuweung geledegan leuweung anu sakuriling bungking pinuh ku rupa-rupa kakayon sarta teu kasaba ku manusa iwal sarupaning sasatoan.
leuweung gerot leuweung geledegan, leuweung gedé.
leuweung ganggong simagonggong leuweung nu kaayaanana geueuman, pikasieuneun.
leuweung larangan/tutupan leuweung nu teu meunang diganggu boh sasatoanana boh tutuwuhanana.
leuweung luwang-liwung leuweung geledegan nu teu kasaba ku jelema.
leuwi[b/] babagian walungan nu rada jero tur biasana rada rubak.
[b]mandala daérah, wilayah lembur; lembur singkur mandala singkah: lembur nu jauh ka ditu ka dieu.
momonggor/monggor pasir nu rada handap sarta leuwih leutik.
muhara[b/] tungtung walungan di hilir, tempat patepungna walungan jeung laut atawa walungan leutik jeung walungan gedé.
[b]mumunggang/geger bagian gunung pangluhurna, tonggong gunung anu manjang.
pabuaran tempat bubuara matuh di tempat anyar. Anu ngumbara sok loba nu terus bubuara,
padépokan/dépok kampung, patapan; patapan biasana ayana di nu suni.
padukuhan padumukan nu jauh ti
padusunan pakampungan nu jauh ti
pamakaman patempatan/wewengkon anu dipaké kuburan/astana.
pasir gunung leutik tur teu sabaraha luhur.
pasiringan pakampungan, padésan (asal tina siring: kampung).
ponclot/poncot bagian pangluhurna tina gunung, munara, jsb.; puncak.
puncak bagian gunung anu pangluhurna, atawa ponclot.
régol kampung nu pernahna aya sabudeureun gedong kabupatén beulah tukang.
reuma tanah darat urut huma anu keur direureuhkeun lantaran geus teu subur deui.
rorah cai ngocor sarupa susukan, ayana di leuweung.
sabang tanah darat nu dihapit ku dua walungan.
sagara ilikan laut.
sampalan tegal tengah leuweung tempat nyatuan sato jarah.
sarakan/paku sarakan tempat lahir, lemah cai.
sawah tanah anu dipelakan paré, dikembeng, dikurilingan ku galengan.
sédong angkrong di sisi walungan di jero leuwi.
situ balong nu leuwih lega sarta rada jero.
somang jurang anu gurawés sarta jero.
sungapan tempat ngocorkeun cai ti walungan atawa solokan ka sawah, ka balong.
susukan solokan jalan cai beunang nyieun jelema.
talaga situ alam nu jadi ku manéh lain meunang nyieun jelema (upamana Talagawarna, Talagabodas).
taman/patamanan kebon kembang jeung tatangkalan séjén nu alus sarta lega.
tambakan bendungan panjang sarta rubak (tambakan balong); panahan cai balong, ayana di sakuriling balong. Mun di sawah mah ilaharna sok disebut galengan.
tanjung jojontor, tanah anu nyodor ka laut.
tarikolot tempat/daérah urut lembur, lembur nu tadina gegek imahna kaayaanana robah jadi coréngcang.
tegalan tanah lega sarta rata nu sabagian gedé pinuh ku jukut wungkul.
teluk bagian sisi laut anu ngelok ka darat, sabalikna tina tanjung.
tepiswiring sesebutan séjén keur pasisian atawa pilemburan.
tetelar tanah datar di tengah sawah nu teu kahontal ku cai, biasana sok dipaké pangangonan.
tipar pihumaeun méméh disasap atawa dipacul.
tonggoh tempat anu leuwih luhur ti batan tempat urang cicing.
tutugan suku gunung, bagian gunung beulah handap.
wahangan jalan cai anu jadi ku manéh, nyaéta walungan anu leuwih gedé batan solokan.
walungan wahangan gedé. Disebut ogé bangawan
(Kénging nyutat tina Pepernian Urang Sunda, Kiblat Buku Utama, 2005)
Ngaran Wanci
* Janari Leutik : Tabuh 01.00 – 03.00
* Janari Gede : Tabuh 03.00 – 04.30
* Balebat : Tabuh 04.30
* Carangcang Tihang : Tabuh 04.30 – 05.00
* Rebu-rebun : Tabuh 05.00 – 06.00
* Haneut Moyan : Tabuh 07.00 – 08.00
* Pecat Sawed : Tabuh 09.00 – 10.00
* Rumangsang : Tabuh 11.00
* Manceran : Tabuh 12.00
* Lingsir Ngulon : Tabuh 13.00
* Panon Poe Satangtung : Tabuh 15.00
* Tunggang Gunung : Tabuh 16.00 – 17.00
* Sariak Layung : Tabuh 17.00 – 17.30
* Sareupna : Tabuh 17.30 – 18.00
* Harieum Bengeut : Tabuh 18.00 – 19.00
* Sareureuh Budak : Tabuh 19.00
* Sareureuh Kolot : Tabuh 21.00
* Tengah Peuting : Tabuh 24.00
(Dicutat ti Unak-Anik Basa Sunda, ku Dedi S.Pd)
Sisindiran
Sisindiran asalna tina kecap ‘sindir’ nya éta ngomong henteu togmol tapi ku jalan dibalibirkeun, pikeun ngaragangan nu diajak nyarita, supaya omongan urang henteu karasa nyentug. Jadi nu disebut sisindiran téh nya éta kasenian ngaréka basa nu diwangun ku cangkang jeung eusi, pikeun ngedalkeun maksud anu henteu saceplakna
Sisindiran nurutkeun wangunna dibagi tilu, nya éta:
1. Wawangsalan/bangbalikan
2. Paparikan
3. Rarakitan
Nilik kana sipatna, wangun nu tilu éta mibanda tilu rupa sipat, nya éta: 1) silih asih, 2) piwuruk, jeung 3) sesebréd.
1. Wawangsalan/bangbalikan
Wawangsalan asal kecapna tina wangsal anu hartina wangsul, maksudna balik. Éta sababna wawangsalan sok disebut ogé bangbalikan anu asal kecapna tina balik.
Wawangsalan/bangbalikan nya éta hiji wangenan sisindiran nu diwangun ku cangkang jeung eusi sarta disatukangeun eusina mangrupa tarucing (tebakan).
Wawangsalan/bangbalikan dibagi jadi dua, nya éta:
1a. Bangbalikan lanjaran
Nya éta wawangsalan nu teu kauger ku patokan pupuh. Contona:
• Teu puguh monyét hideungna
Teu puguh tungtungna (lutung)
• Tepi ka kélor héjona
Tepi ka antukna (katuk)
• Teu beunang disupa dulang
Teu beunang dibébénjokeun (kéjo)
1b. Bangbalikan dangding
Nya éta wawangsalan nu kauger ku patokan pupuh. Contona:
Kinanti
Di Cikajang aya gunung, asa paturay jasmani
Kalong leutik saloa gedang
Kembang biru di astana, abot pisah jeung nu asih.
2. Paparikan
Paparikan asalna tina kecap ‘parik’ anu asalna tina “parek”, hartina deukeut. Anu padeukeutna téh nya éta sadana atawa sorana dina cangkang jeung eusi.
Paparikan diwangun ku opat pada, dua pada cangkang jeung dua pada eusi, unggal pada lobana dalapan engang.
Paparikan dibagi dua, nya éta:
1. Paparikan kawih, nya éta paparikan nu teu kauger ku patokan pupuh.
Contona :
Leuleupeutan leuleuweungan
Ngarah kékéjoanana
Deudeukeutan reureujeungan
Ngarah téténjoanana
2. Paparikan dangding, nya éta paparikan nu kawengku ku patokan nyieun pupuh.
Contona:
Kapinis ulah disumpit
Tangkal muncang ngarangrangan
Kembang kopi kembang kopo
Karungkang pucuk karungkang
Lampuyang cocongoan
Bawaeun ka Raja Galuh
Batu tulis di sakola
Nilik kana sipatna, paparikan téh bisa mibanda tilu rupa sipat, nya éta:
• Silih asih
• Piwuruk
• Sesebréd
3. Rarakitan
Rarakitan salasahiji wangenan sisindiran anu asalna tina kecap “raket” hartina deukeut, tapi raket mah maknana leuwih deukeut atawa dalit. Raket di dieu nya éta raket sora atawa sadana antara cangkang jeung eusi téh raket pisan.
Contona:
Kamana nya nyiar paying
Sakieu pana poéna
Kamana nya nyiar duyung
Sakieu panas haténa
Nilik kana sipatna, rarakitan mibanda tilu rupa sipat.
Nya éta silis asih, piwuruk, jeung sesebréd.
Purwakanti
Purwakanti nya éta sarupaning mamanis basa anu digunakeun kana sora boh vokal boh konsonan. Iskandarwassid (2003: 120) nétélakeun wangenan purwakanti sakumaha kaunggel di handap ieu:
“Purwakanti téh nya éta padeukeutna sada atawa sora kecap-kecap dina ungkara kalimah, klausa atawa prasa, utamana dina wangun ugeran (puisi); pernahna boh ngarandeg, ngajajar, horisontal (dina sakalimah, sajajar, sapadalisan) boh ngaruntuy, pértikal (antara jajaran, padalisan )”
Salmun (1936: 32-46) nétélakeun yén purawakanti dibagi-bagi jadi sapuluh rupa, éta purwakanti téh ngawengku:
1) Pangluyu, nya éta purwakanti nu ngaluyukeun sada atawa wianjana dina kecap-kecap.
Contona nya éta:
Nya jorok nya botrok (rok-rok)
Nu méncrang mani hérang
2) Maduswara, nya éta purwakanti anu mamanisna téh sora.
Contona:
Diri anu ngarasa nyeri (i-i)
Raga nu ngarasa lara (a-a)
3) Cakraswara, nya éta sora anu patukeur tempatna dina kecap.
Contona:
Hirup jeung hurip ( hirup-hurip)
Alus teu karana pulas (alus-pulas)
4) Laraspurwa, nya éta engang anu sarua sarta ayana di hareup, dina ngamimitian kecap.
Contona:
Numawi matak mandawa (ma-ma-ma)
Kolot-kolot kokorobet (ko-ko-ko)
5) Mindoan kawit, nya éta upama kecap anu murwakantina téh kecap-kecap anu panghareupna.
Contona:
Ulah sirik ka pangampih (ulah)
Ulah kabawa ku sakaba-kaba (ulah)
6) Mindoan wekas, nya éta upama anu murwakantina kecap lebah tungtung.
Contona:
Tong nuduh saméméh aya bukti (bukti)
Anu daékeun jeung anu sumakti (sumakti)
7) Laras madya, nya éta anu murwakantina di tengah.
Contona:
Nu hurung sariga layung (sariga)
Nu hérang sariga béntang (sariga)
8) Laras wekas, nya éta nu murwakantina di tungtung engang .
Contona:
Burudul ménak ti kidul (ul-ul)
Nyeri peurih geus kapanggih (ih-ih)
9) Margaluyu, nya éta anu biasana malikan deui kecap anu aya di tungtung ungkara diteundeun di awal ungkara
Contona:
Sing tapik ngawisik diri,
diri kudu diriksa
hadé luar jeung jerona,
jerona kabatinan
10) Mindoan kecap, nya éta maké kecap éta-éta kénéh dina hiji kalimah, tapi béda-béda hartina.
Contona:
Estu matak buntu laku, duméh dagang henteu laku.
Dicutat tina Skripsi Eka Herianto SPd
DRAMA SUNDA
KONTES DANGDUT
Ide Carita Nunung Nurjanah
Skenario/Sutradara Erwin Tj
Dipintonkeun kanggo Ujian Praktek Basa Sunda
SMP Unggulan Al Amin
Diayakeun Kontes Dangdut sa-Tatar Galuh. Acarana diiklankeun dina poster, surat kabar, jeung radio. Salahsahiji mojang hayang ngiluan ieu acara.
Adegan 1
Di sakola.
Nova : Aya naon, De? Meni bungah pisan? Maca naon eta teh? Pengumuman?
Ade : Muhun. Ieu yeuh aya Kontes Dangdut sa-Tatar Galuh. Nova bade ngiringan?
Nova : Lah…abdi mah teu aya bakat nyanyi. Sok we atuh Ade ngiringan. Kapanan cita-cita Ade hoyong janten penyanyi sanes?
Ade : Leres pisan. Ti kapungkur Ade hoyong pisan ngiringan kontes dangdut. Ieu kasempetan Ade kanggo ngahontal cita-cita. Ayeuna abdi bade nyuhunkeun idzin ka kolot.
Nova : Sok lah, didukung jeung didoakeun ku Nova. Cing meunang…cing sukses. Lamun tos terkenal tong hilap ka abdi nya!
Ade : Jih…maenya hilap ka babaturan. Moal atuh. Pokona mah mun abdi sukses Nova bakal ditraktir jajan baso sawaregna. Hayu ah…bade uih heula. Asalamu’alaikum!
Nova : Walaikumussalam. Hmmm...boga babaturan, sumangetna luar biasa. Hebat...hebat...
Adegan 2
Di imahna Ade.
Haji Wibi : Naon? Rek ngiluan kontes dangdut? Astaghfirullohalladziim. Teu...Bapa teu satuju!
Hajah Novi : Kunaon Bapa teu satuju? Kapanan eta teh cita-cita anak urang ti leuleutik.
Haji Wibi : Cik atuh ari boga cita-cita teh nu waras...nu bener. Kapanan loba keneh pagawean nu leuwih mulia, leuwih terhormat, jeung masa depanna jelas. Jadi dokter misalna, guru, insinyur, atawa pengacara. Ieu mah kalahkah hayang jadi penyanyi dangdut, anu ku masyarakat dicap murahan...kampungan. Era atuh. Kapanan Bapa jeung Ibu teh haji...tokoh masyarakat. Naha Ibu narima lamun budak urang engkena dianggap awewe baong…murahan…kampungan? Pokona mah Bapa teu satuju.
Ade : Tapi Ade hoyong ngiringan, Pa…
Hajah Novi : Tos we, Pa, urang dukung kahayang budak urang!
Haji Wibi : Pokona Bapa teu satuju! Teu satuju! Titik!
Ade : Sanajan Bapa teu ngidinan Ade tetep bade daftar...bade ngiringan.
Haji Wibi : Ngalawan maneh ka kolot?
Ade : Sanes ngalawan pa, tapi…
Haji Wibi : Lamun maneh teu nurut ka kolot, indit siah ti imah ieu. Aing teu sudi boga budak jadi penyanyi dangdut...
Hajah Novi : Pa…ulah nyarios kitu!
Haji Wibi : Indit siah!!! (Ade indit kaluar imahna)
Hajah Novi : Ade...Pa...Pa...budak urang rek indit kamana?
Haji Wibi : Keun wae! Antepkeun! Matakna ulah sok diogo teuing boga budak teh! Jadina wani ngalawan ka kolot.
Ade kaluar ti imahna, disaksian ku indungna, leumpang euweuh tujuan. Sajajalan ceurik balilihan.
Adegan 3
Di pengkolan jalan lembur.
Rival : Mabuk lagi…ah…mabuk lagi…judi lagi…ah…judi lagi…
Dikri : Heup…heup! Nu baleg atuh nyanyi teh! Fals pisan maneh mah. Teu ngeunah kadengena.
Rival : Eh..maneh ulah ngagangu kasenengan sayah atuh, kapanan urang teh keur ma…bok!
Dika : Heueuh…mabok sih mabok, tapi ari nyanyi mah nu bener. Ieu mah musik ka kaler…sora ka kidul. Teu nyambung, Man...teu nyambung...
Rival: Maneh ngahina ka sayah?
Dika : Naha maneh mah bet emosi, pira oge diomongan sakitu. Kritik ini mah…kritik, Man.
Rival : Tapi kuring teu ngeunah ku omongan maneh. Ngahina kitu mah.
Irwan : Geus…geus montong parasea! Kapananan urang teh frend lain? Peace…peace! (Nenjo Ade leumpang lebah pengkolah). Hey barudak, itu aya Si Ade. Urang heureuyan yu!
Dikri : Lah silaing mah, teu kaop nenjo awewe.
Irwan : Hai Ade, bade kamana? (Bari nyampeurkeun ka Ade).
Ade : Kumaha urang we.
Dikri : Wah...Ade makin cantik aja nich. Ameng yu jeung akang!
Ade : Iiih...teu sudi teuing! Barau alkohol akang mah.
Dika : Wah kabeneran yeuh, urang bawa we ka saung tengah sawah, urang gawean. (Ngaharewos ka batur-baturna).
Rival : Digawean kumaha euy?
Dika : Lah silaing mah, maenya teu ngarti. Kasempetan euy, meungpeung manehna keur indit ti imah.
Irwan : Hayu atuh. Ngan sakali sewang nya! (Ngarawel leungeun Ade).
Ade : Iiih kurang ajar pisan. Lepaskeun siah! Tulung…tulung…tulung! (Kabeneran aya Kades Indra jeung Hansip Sandi).
Kades Indra : Aya naon ieu teh?
Ade : Tulung…tulungan abdi pa…bade diperkosa.
Kades Indra : Saha nu rek diperkosa teh?
Ade : Abdi pa...abdi. Abdi bade diperkosa.
Hansip Sandi : Saha nu rek merkosana? Mana…mana? dibabuk ku sayah.
Ade : Ieu pa (Nunjuk ka pamuda).
Hansip Sandi : Maraneh rek merkosa Si Ade?!
Pamuda: Henteu, Pa…henteu. Kita mah cuman heureuy pa. Swear!
Kades Indra : Kurang ajar siah! Maraneh wani-wani nyieun masalah di wilayah sayah? Ngerakeun pisan siah. Hansip!
Hansip Sandi : Siap Pa! Laksanakan!
Kades Indra : Laksanakeun naon? Sayah can mere parentah.
Hansip Sandi : Muhun...siap melaksanakan perintah, Pa.
Kades Indra : Bawa ieu pamuda ka bale desa! Teangan kolot-kolotna! Ini mah termasuk tindakan kriminal…perkosaan...perkosaan deuleu! Bahaya...bahaya!
Hansip Sandi : Siap Pa! (Ngagiringkeun pamuda, dituturkeun ku Kades Indra).
Pamuda : Ampun…ampun…ampun Pa! Moal sakali-kali deui.
Kades Indra : Montong loba omong siah. Tah ieu akibat pangaruh minuman keras jeung narkoba teh. Leungit kasadaran akibat marabok. Omat penonton, ulah nurutan kalakuan barudak jiga kieu. Ingat! Jauhi minuman keras jeung narkoba! Waspadalah...waspadalah!
Adegan 4
Di Bale Desa.
Bu Diar : Mana budak urang teh. Kurang ajar siah. Mabok jeung mabok we pagawean teh. (Ngagebugan Si Rival ku sapu).
Rival : Ampun, Ma...ampun!
Bu Diar : Ngerakeun aing siah. Dasar budak kurang ajar. (Bari terus ngagebugan Si Rival).
Kades Indra : Sabar, Bu...sabar! Janten kieu ieu teh... (Jol Bu Isna).
Bu Isna : Mana Si Irwan? Cing kalakuan teh ulah jiga sato maneh teh. Maenya rek merkosa? (Ngajewer ceuli Si Irwan).
Irwan : Ampun, Mah...ampun.
Kades Indra : Tenang, Bu...tenang. kamana kolotna Si Dikri jeung Si Dika?
Hansip sandi : Teu araya, Pa. Nuju di sawah.
Hansip Indra : Keun we atuh. Jadi kieu Ibu-ibu. Cing boga budak teh perhatikeun. Warah cing bener ameh teu baraong. Ieu teh akibat kurang perhatian ti kolot. Barudak jadi kacanduan ku minuman keras jeung narkoba. Bahaya nu kieu teh. Bisa ngaruksak moral generasi bangsa. Omat ulah sakali-kali deui maraneh nyieun masalah di lembur ieu!
Rival : Muhun, Pa. Abdi kapok.
Dikri : Moal sakali-kali deui, Pa.
Dika : Tobat, Pa...tobat.
Irwan : Swear, Pa...swear!
Kades Indra : Heug atuh ari geus insyaf mah. Ku sayah dihampura. Jadi masalah ieu geus beres teu kudu ngalibatkeun polisi. Alus...alus ari maraneh geus tobat mah. Ke...ke...ari neng Ade ayeuna bade teras kamana?
Ade : bade ngiringan kontes dangdut ka kota, Pa.
Hansip Sandi : Wah...hebat atuh. Kita dukung.
Kades Indra : Luar biasa! Bapa bangga warga urang sapertos Neng Ade boga potensi di bidang seni. Sok, ku Bapa didukung 100%. Bapa bakal ngerahkeun warga desa ka kota nyuporteran Neng Ade.
Ade : hatur nuhun, Pa.
Adegan 5
Di tempat Kontes Dangdut.
Ade ngiluan Kontes Dangdut sa-Tatar Galuh. Pesertana aya 75 urang.
MC Nunung : Nah para hadirin, seteleh kita tampilkan 70 peserta, kita akan saksikan penampilan peserta dengan nomer undian 72 atas nama Nurul Arifyani. Selamat menyaksikan!
Nurul : (Loba gaya, nyanyi teu nyambung, fals, ku panonton dibaledogan, disurakan teu raresepeun).
MC Yuli : Penonton harap tenang! Acara kita lanjutkan kembali! Selanjutnya kita saksikan penampilan dari peserta nomer 73 atas nama Rinzy Primawanti Noor!
Rinzy : (Geumpeur, teu nyanyi nyanyi, ku panonton disurakan).
MC Nunung : Selanjutnya kita saksikan penampilan dari peserta nomer 74 atas nama Devi Shinta Cahyani!
Devi : (Ceurik, teu daekeun nyanyi, ku indungna dicarekan dipaksa titah nyanyi).
Bu Ita : Burukeun nyanyi…kan ku mamah geus dilatih di imah.
Devi : Alim mah…alim…abdi mah teu tiasa nyanyi. Abdi mah hoyong janten dokter.
Bu Ita : Dasar ngerakeun maneh mah. Peupeuriheun kuring mah ngiluan kontes eleh wae, atuh maneh ayeuna nyobaan. Hayu balik siah (ngajewer budakna, penonton nyurakan).
MC Yuli : Selanjutnya akan kita saksikan penampilan terakhir dari Kontes Dangdut ini. Kita sambut, peserta nomer undian 75 atas nama Ade ratna Sariningsih.
Ade : Nyanyi, alus pisan, panonton heboh.
MC Nunung : Berdasarkan keputusan Dewan Juri dan tidak bisa diganggu gugat, maka Juara Kontes Dangdut sa-Tatar Galuh Tahun 2009 ini yaitu peserta dengan nomer undian 75, yaitu saudari Ade. Tepuk tangan untuk sang juara! (Penonton tepuk tangan, nyaralaman ka Ade).
Haji Wibi : Hampura Bapa Ade, Bapa rumasa salah, Bapa karek sadar yen jalan hirup maneh memang kudu jadi penyanyi dangdut.
Ade : Hatur nuhun Pa, Bapa tos ngadukung kana cita-cita abdi. Insya Alloh abdi bakal jadi penyanyi anu professional, terhormat.
Haji Wibi : Sok ayeuna mah didukung ku Bapa. Didoakeun cing sukses.
TAMAT
Sabtu, 10 April 2010
BAHAN UJIAN BASA SUNDA
KISI-KISI SOAL UJIAN | ||||||||
MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA | ||||||||
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 | ||||||||
NO | STANDAR KOMPETENSI | KLS/ SMT | MATERI | INDIKATOR | BENTUK SOAL | C1, C2, C3 | Md, Sd, Sk | KUNCI JAWABAN |
1 | Mampu menyimak, memahami dan menanggapi berbagai wacana percakapan, sajak dan pupujian | VII/1 | Wacana Percakapan | Dapat menyimpulkan topik percakapan | PG | C2 | Sd | D |
2 | Mampu menyimak, memahami dan menanggapi berbagai wacana percakapan, dongeng dan pupujian | VII/1 | Menyimak pembacaan dongeng | Dapat menyimpulkan latar (setting) dalam cerita (dongeng) | PG | C1 | Md | C |
3 | Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan secara lisan dalam menyampaikan pengumuman, menceritakan pengalaman, menceritakan tokoh, menyampaikan bahasan, berbicara melalui telepon, dan bercakap-cakap dengan teman sekelas. | VII/1 | Menyampaikan pengumuman (bewara; wawaran) | Dapat menyempurnakan penyampaian pengumuman | PG | C1 | Md | B |
4 | VII/1 | Menceritakan pengalaman | Dapat menggunakan bahasa atau kalimat-kalimat yang jelas dan santun | PG | C2 | Sd | A | |
5 | VII/1 | Menceritakan tokoh idola | Dapat menjelaskan kelebihan-kelebihan atau kepunjulan tokoh idola | PG | C2 | Sd | B | |
6 | VII/1 | Berbicara melalui telepon | Dapat menggunakan bahasa secara efektif dan santun (tata krama berbicara) | PG | Md | C | ||
7 | VII/1 | Bercakap-cakap (guneman) dengan teman sekelas | Dapat bertanya, menimpali atau menjawab dengan kalimat-kalimat yang jelas, santun dan bersahabat. | PG | C2 | Sd | D | |
8 | Mampu membaca, memahami dan menanggapi bentuk atau jenis wacana sejarah lokal/ babad dongeng/ carita buhun, carita pondok dan teks percakapan | Membaca sejarah lokal/ cerita babad | Dapat menanggapi berbagai aspek wacana biografi | PG | C3 | Sk | D | |
9 | VII/2 | Dapat memahami isi wacana dari berbagai aspek (istilah bahasa dan mekanisme penulisan) | PG | C2 | Sd | D | ||
10 | VII/2 | Membaca dongeng/ carita buhun | Dapat menanggapi segi-segi isi, bahasa wacana dongeng | PG | C2 | Sd | A | |
11 | VII/2 | Membaca Carita Pondok | Dapat menanggapi carita pondok atas berbagai aspeknya (bentuk, isi, sifat, dan kebahasaan) | PG | C3 | Sk | A | |
12 | Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan secara tertulis dalam bentuk menulis pengalaman, biografi, sajak, bahasan (eksposisi) dan menulis berita. | VII/2 | Menulis Pengalaman | Dapat merencanakan tulisan dalam kerangka karangan | PG | C2 | Sd | A |
13 | VII/2 | Menulis Biografi singkat | Dapat menceritakan (naratif) riwayat hidup tokoh secara kronologis | PG | C2 | Sd | B | |
14 | Mampu menyimak, memahami, dan menanggapi pembacaan berbagai wacana lirik (rumpaka) lagu, puisi sawer, dan pembacaan bahasan | VIII/3 | Puisi Sawer | Siswa memparafrasekan isi teks sawer | PG | C3 | Sk | C |
15 | VIII/3 | Menyimak bahasan tentang kesenian daerah | Siswa mendiskripsikan jenis-jenis kesenian daerah | PG | C1 | Md | D | |
16 | Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan secara lisan dalam berwawancara, berdiskusi, menyampaikan informasi, menyampaikan laporan perjalanan, memandu acara dan memandu diskusi | VIII/3 | Berwawancara dengan nara sumber | Siswa menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara | PG | C2 | Sd | C |
17 | VIII/3 | Berdebat dalam diskusi | Dapat berbicara dengan bahasa yang santun | PG | C1 | Md | B | |
18 | VIII/3 | Menyampaikan informasi | Siswa menentukan kalimat efektif dalam menyampaikan informasi | PG | C2 | Sd | B | |
19 | VIII/3 | Menyampaikan laporan perjalanan | Dapat menyusun kerangka laporan | PG | C2 | Sd | B | |
20 | VIII/3 | Memandu acara diskusi | Dapat menyusun acara secara sistematis | PG | C2 | Sd | A | |
21 | Mampu membaca, memahami dan menanggapi berbagai wacana puisi, sawer, cerita wawacan, sajak dan karangan argumentasi | VIII/4 | Biografi | Berlatih menyimpulkan jejer wacana biografi | PG | C1 | Md | A |
22 | VIII/4 | Wawacan | Menerangkan ciri-ciri wacana wawacan | PG | C1 | Md | B | |
23 | VIII/4 | Mengidentifikasi berbagai karya sastra dalam bentuk wawacan | PG | C3 | Sk | C | ||
24 | Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan secara tertulis dalam bentuk menulis sisindiran, surat, esai, laporan, dan guguritan. | VIII/4 | Sisindiran | Dapat menulis sisindiran sesuai dengan persyaratan bentuknya | PG | C2 | Sd | D |
25 | VIII/4 | Mengidentifikasi ciri-ciri bentuk dan isi sisindiran | PG | C2 | Sd | C | ||
26 | VIII/4 | Berlatih menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan isi sisindiran | PG | C3 | Sk | C | ||
27 | VIII/4 | Surat Pribadi | Dapat menggunakan bahasa yang baik dan santun | PG | C3 | Sk | C | |
28 | VIII/4 | Memperbaiki atau menyempurnakan surat pribadi | PG | C2 | Sd | B | ||
29 | VIII/4 | Guguritan (Dangdanggula) | Menulis guguritan dengan memperhatikan patokan pupuh, guru lagu, guru wilangan dan watek | PG | C3 | Sk | A | |
30 | VIII/4 | PG | C1 | Md | B | |||
31 | Menyimak, memahami dan menanggapi wacana lisan jenis pidato/ hutbah, lirik (rumpaka) lagu jenis tembang dan pembacaan cerita pendek (carpon) | IX /5 | Hutbah | Dapat memahami isi hutbah dari berbagai aspek (istilah bahasa dan mekanisme penulisan) | PG | C2 | Sd | B |
32 | IX /5 | Rumpaka lagu (Pupuh Asmarandana) | Dapat memahami ciri-ciri rumpaka tembang pupuh | PG | C1 | Md | B | |
33 | IX /5 | Menulis guguritan dengan memperhatikan patokan pupuh, guru lagu, guru wilangan dan watek | PG | C3 | Sk | C | ||
34 | IX /5 | Carita Pondok | Dapat menanggapi berbagai aspek cerita pendek | PG | Md | D | ||
35 | IX /5 | PG | C2 | Sd | D | |||
36 | IX /5 | PG | C3 | Sk | C | |||
37 | Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan secara lisan dalam bentuk mengemukakan kritik, berpidato, berdiskusi, bermain peran, bercerita tentang cerita pendek dan musikalisasi puisi. | IX /5 | Kritik Sastra | Dapat mengemukakan kritik dengan bahasa dan cara-cara yang santun | PG | C3 | Sk | B |
38 | IX /5 | Biantara | Dapat memahami "padika biantara" | PG | C1 | Md | A | |
39 | IX /5 | PG | Sk | A | ||||
40 | IX /5 | Dapat menyampaikan pidato dengan bahasa yang santun. | PG | C2 | Sd | B | ||
41 | IX /5 | Dapat menyempurnakan bahasa atau kalimat-kalimat percakapan | PG | C1 | Md | C | ||
42 | IX /5 | PG | C2 | Sd | D | |||
43 | IX /5 | Novel | Dapat menanggapi berbagai aspek novel | PG | C2 | Sd | D | |
44 | IX /5 | Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan bersangkutan dengan novel yang dibicarakan | PG | C2 | Sd | C | ||
45 | IX /5 | PG | C1 | Md | C | |||
46 | IX /5 | Cerita Drama | Dapat menanggapi berbagai aspek cerita drama | PG | C2 | Sd | B | |
47 | Mampu menyimak, memahami, dan menanggapi pembacaan berbagai wacana lirik (rumpaka) lagu, puisi sawer, dan pantun | IX /6 | Pupuh Kinanti | Dapat memahami ciri-ciri rumpaka tembang pupuh | PG | C2 | Sd | A |
48 | IX /6 | Menulis guguritan dengan memperhatikan patokan pupuh, guru lagu, guru wilangan dan watek | PG | C1 | Md | B | ||
49 | IX /6 | Pantun | Dapat menanggapi berbagai aspek cerita pantun | PG | C2 | Sd | B | |
50 | IX /6 | Dapat mendeskripsikan kembali jenis-jenis kesenian daerah | PG | C1 | Md | C | ||
51 | Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan keinginan secara tertulis dalam bentuk menulis surat, teks pidato, hasil wawancara, menulis berita dan karangan ilmiah. | IX /6 | Surat Resmi (izin) | Dapat menyempurnakan bahasa atau kalimat-kalimat percakapan | PG | C2 | Sd | C |
52 | IX /6 | Dapat mengidentifikasi struktur surat resmi | PG | C1 | Md | D | ||
53 | IX /6 | Laporan Wawancara | Dapat menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi | PG | C3 | Sk | A | |
54 | IX /6 | Dapat memahami mekanisme persiapan wawancara | PG | C2 | Sd | A | ||
55 | IX /6 | Berita | Dapat menulis rangkuman berita yang disimak/ dibaca | PG | C3 | Sk | A | |
56 | IX /6 | Dapat menyempurnakan bahasa atau kalimat-kalimat percakapan | PG | C2 | Sd | B | ||
57 | IX /6 | PG | C1 | Md | C | |||
58 | Mampu membaca, memahami dan menanggapi wacana tulis atau jenis drama, karangan bahasan, puisi dan artikel | IX /6 | Membaca karangan ilmiah | Dapat menyebutkan, menyimpulkan widang isi artikel | PG | C2 | Sd | A |
59 | IX /6 | Menanggapi berbagai aspek artikel | PG | C3 | Sk | B | ||
60 | IX /6 | PG | C1 | Md | A | |||
Ngamprah, April 2010 | ||||||||
Mengetahui | Guru Bahasa Sunda | |||||||
Kepala SMP Unggulan Al Amin, | ||||||||
YAYAT, S.Ag. | Y OY O |